Suatu kali Polan menghampiri temannya, Agus. Polan melihat air mata mengalir di wajah Agus, dan ia pun bertanya:
Polan: Gus, kamu kenapa kok nangis gitu?
Agus: Aku baru saja baca buku, sedih banget...
Polan: Wah, buku apa? Pasti bagus bener ceritanya.
Agus: Buku tabungan...
Saya tidak tahu berapa banyak dari kita yang bisa menemukan diri
kita dalam guyonan di atas. Kebutuhan hidup dan harga barang yang terus
meningkat, selalu menggerus saldo tabungan tidak peduli seberapa keras usaha
kita untuk menjaganya. Mendapatkan dan mengatur penghasilan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian orang.
Dalam kondisi seperti ini setiap peluang untuk mendapatkan uang
ekstra selalu menjadi titik terang yang memberikan harapan baru, apalagi jika
diembel-embeli bahwa tambahan penghasilan itu bisa didapat tanpa kerja keras,
istilah populernya 'passive income'. Lalu dari semua bentuk passive
income, muncullah sebuah bentuk yang paling menggiurkan: money game,
sebuah skema investasi yang menjanjikan pelipat gandaan keuntungan yang sangat
menggiurkan. Cukup menanam sejumlah tertentu, uang anda akan terus
berlipatganda dengan keuntungan luarbiasa. Saya melihat betapa banyak orang
Kristen berbondong-bondong mengambil kesempatan ini, mulai dari jemaat biasa
sampai pendeta senior.
Lepas dari semua janji, slogan atau visi yang dikemas, ada satu
hal yang pasti dari setiap money game: ia akan berakhir dalam
kehancuran, meninggalkan korban jauh lebih banyak daripada orang-orang yang
diuntungkan. Mereka yang diuntungkan adalah para pendahulu dan orang yang masuk
di awal permainan. Akhir-akhir ini kita mungkin mendengar ambruknya sebuah
skema money game yang sedang sangat populer di Indonesia, yang dari
penuturan para anggotanya diikuti oleh jutaan orang. Slogan 'saling membantu'
yang digembar-gemborkan akhirnya berakhir dengan sekian banyak orang yang
kehilangan uang mereka.
Mengamati akhir setiap money game, saya menilai permainan ini
sebagai sesuatu yang jahat dan berbahaya. Jika berakhir dalam kondisi untung,
setiap sen keuntungan tersebut sebenarnya dihasilkan dari kerugian orang lain.
Selain itu uang gampang yang dihasilkan oleh permainan semacam ini akan merusak
karakter seseorang dan menutupi akal sehatnya. Saya pribadi mengalami betapa
sulitnya berbicara dengan orang yang telah menuai keuntungan dari permainan
ini. Sedangkan bagi yang dirugikan, seringkali mereka kehilangan uang yang
jumlahnya sangat signifikan. Tergiur oleh janji pengembalian investasi yang berlipat
ganda, tidak jarang mereka membungkam akal sehat dan mempertaruhkan seluruh
uang yang mereka miliki, ditambah dengan pinjaman dari kerabat dan kenalan.
Oleh karena itu pada dasarnya hanya ada dua orang yang memutuskan bergabung
dalam sebuah money game: orang yang tertutup akal sehatnya karena tergiur
keuntungan, dan orang yang tertutup hati nuraninya mengambil keuntungan
sebesar-besarnya di atas kerugian orang lain.
Alkitab menjunjung tinggi nilai kerja keras dan kerajinan dalam
mendapatkan penghasilan. "Harta yang cepat diperoleh akan berkurang,
tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya." (Ams
13:11); "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin
menjadikan kaya. (Ams 10:4); "...jika seorang tidak mau bekerja, janganlah
ia makan." (2Tes 3:10). Mendapatkan uang gampang lewat money game
berlawanan dengan nilai-nilai Alkitabiah, membawa seseorang dalam cinta uang
yang entah membutakan akal sehatnya atau hati nuraninya.
Money game akan selalu ada dan tiada, selama masih banyak
orang yang berharap untuk mendapatkan uang gampang tanpa perlu kerja keras
tanpa berpikir masak-masak dari mana semua keuntungan itu diperoleh, dan
bersedia menanggung resiko uang melayang begitu saja. Uang gampang atau uang
melayang, itu saja pilihan yang tersedia. Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment