Wednesday, September 17, 2014

See No Evil


Akhir-akhir ini saya kerap menerima berita, baik via jejaring sosial, email atau blackberry tentang kekejaman sebuah kelompok militan di Timur Tengah yang tidak kenal ampun menyiksa dan membunuh orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka. Dalam berita itu sering diberikan juga tautan (link) yang membawa kita pada rekaman video kebiadaban yang dilakukan kelompok ini, dengan embel-embel “jangan dilihat bagi yang tidak kuat”. Meskipun saya yakin dengan kekuatan saya, tidak pernah sekalipun saya membuka tautan tersebut. Rasa ingin tahu memang ada, tapi tidak sebanding dengan kerugian yang terjadi jika saya melihat kejahatan semacam itu.

Kita mungkin tidak bisa memahami bagaimana manusia bisa melakukan kekejaman yang begitu rupa. Tapi kita seharusnya lebih heran lagi saat ada saja orang yang kemudian merekam adegan itu dan kemudian menyebarkannya di dunia maya dan kemudian menjadi bahan tontonan oleh berbagai kalangan. Sebagai orang-orang yang telah ditebus oleh darah Kristus, saya mendorong setiap anda untuk tidak lagi melihat video-video atau gambar-gambar semacam itu. Apa yang dipertontonkan dalam gambar dan video itu adalah kondisi terburuk manusia yang sudah sepenuhnya dikuasai oleh iblis dan kegelapan dosa. Lebih seram lagi, iblis yang menguasai hati mereka merindukan adanya ‘saksi’ (witness) yang akan melihat dan kemudian menceritakan pekerjaannya, sejajar dengan apa yang dirindukan oleh Tuhan.

Janganlah ada lagi orang Kristen yang menjadi begitu naif dan tertipu sehingga menjadi ‘saksi’ bagi pekerjaan iblis. Kita menerima kesaksian dari seseorang tentang kekejaman yang luar biasa, kemudian kita menyaksikannya langsung lewat tautan video yang diberikan dan tanpa berpikir panjang kita mulai membagikan informasi tersebut, mengirimkan informasi tersebut kepada teman-teman kita. Tanpa sadar kita menjadi saksi yang sangat efektif bagi pekerjaan iblis daripada saksi untuk pekerjaan Tuhan. Memang pada saat kita melihat kekejaman itu kita akan mengutuknya. Kita melihat sesuatu karena rasa ingin tahu dan kemudian mengutuk apa yang kita lihat, lalu apa gunanya? Apalagi kalau setelah mengutuk kita membantu menyebarluaskan kekejian itu. Alkitab meminta kita untuk memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, bajik dan terpuji (Fil 4:8). Setiap detik yang kita gunakan untuk menonton kejahatan orang lain hanya akan mencemari hati nurani kita.

Tidak hanya mencemari hati nurani, menonton hal-hal yang jahat akan membuat seseorang mati rasa terhadap kejahatan di sekitarnya. Suatu kali saya mengajak anak saya menonton bioskop, dan di sebuah bagian ada adegan dimana tokoh penjahatnya terbunuh dengan cara yang mengerikan. Saat adegan itu berlangsung saya mendengar anak saya TERTAWA. Ya, ia tertawa terbahak-bahak melihat adegan itu. Saat itu timbul penyesalan dalam hati saya, mungkin saya terlalu sering membiarkan ia melihat adegan film yang penuh kekerasan sehingga ia menjadi mati rasa, menikmati kekerasan dan kekejaman sebagai sebuah hiburan. Itulah yang terjadi di dunia saat ini, kekejaman dipertontonkan dan dijual sebagai salah satu bentuk hiburan. Tidak heran ada banyak orang yang begitu ingin tahu bagaimana kekejaman yang asli dilakukan lewat video-video kelompok radikal semacam itu.


Seorang anak Allah seharusnya memiliki hati yang sangat lembut dan mudah berbelaskasihan. Tanpa hati yang lembut ini kita tidak akan mampu memahami kasih Tuhan kepada orang-orang yang terhilang. Oleh karena itu saya mendorong setiap anda, setiap kali anda menerima berita atau tautan tentang kekejaman atau kejahatan apapun, segeralah buang informasi itu ke tong sampah. Mata dan hati kita terlalu berharga untuk dicemari oleh pekerjaan iblis yang merajalela di akhir jaman ini. Biarlah kita menjadi saksi untuk pekerjaan Allah dan bukan pekerjaan iblis. Tuhan memberkati kita semua.

2 comments:

Anonymous said...

kalau saya malah berpendapat terbalik dgn anda.harusnya org kristen sering melihat ini.biar mereka sadar bahwa peperangan rohani sudah semakin dasyat.
sudah terbukti 10 tahun belakangan ini kristen sekarang terutama di kota besar terutama di jakarta lebih sibuk berdoa dan beribadah hanya untuk kepentingan diri sendiri.bahkan lebih ke arah gaya hedonisme.menurut saya karena salah satu faktornya adalah adanya pengajaran utk selalu menghindari melihat dan membahas berita2 kenyataan yang bersifat negatif.sehingga membuat banyak org kristen terlena akan tanggung jawab mereka sebagai org kristen.saya setuju sebagai org kristen janganlah mengutuk.tapi kalo mengajak org utk menghindari melihat berita ini,sama aja mengajarkan menjadi kristen naif.
di saya pribadi,setiap kali melihat berita seperti ini,memotivasi saya untuk selalu BERUSAHA setia kepada Yesus.
Bahwa akhir jaman semakin nyata.membuat saya berusaha bangkit lagi ketika saya jatuh dalam dosa.
saya mungkin tidak sepaham dgn anda tapi bukan berarti saya menjadi musuh anda.



Agus Lianto said...

Terimakasih atas tanggapannya. Memperoleh info yang akurat memang perlu, tapi melihat langsung kekejaman yang dilakukan tidaklah perlu. Berita: "ISIS memenggal si anu" mungkin perlu kita ketahui bersama, tapi melihat langsung bagaimana pemenggalan itu dilakukan adalah hal yang sama sekali tidak perlu.

Sama seperti informasi yang benar tentang seks diperlukan, bukan berarti kita harus menonton adegan orang berhubungan seks, bukan?

Jadi tulisan saya diatas adalah untuk menghimbau setiap orang Kristen untuk tidak menonton kebiadabannya, bukan melarang mereka mengikuti perkembangan berita tentang ISIS dll. Tuhan memberkati kita semua.